MENGAPA ISTRI MASIH BELUM HAMIL??

Hasil-Test-Pack-Samar-Apakah-Pertanda-Hamil (FILEminimizer)Sudah pasti pertanyaan inilah yang terus terlintas di benak anda, saat anda belum juga diberkahi buah hati. Perasaan sedih, gelisah, bingung juga heran tentu berkecamuk dalam hati anda. Apalagi saat banyak pihak termasuk keluarga sendiri yang tidak hentinya menanyakan kapan anda akan memiliki momongan. Bahkan, banyak kasus hamil yang cukup lama membuat hubungan anda dengan pasangan menjadi tidak harmonis karena keduanya merasa saling menyalahkan atau bersalah.

Barangkali yang membuat anda heran adalah saat siklus haid atau menstruasi berjalan normal dengan gaya hidup seperti wanita pada umumnya, bahkan tidak merokok. Makanan yang anda konsumsi juga sehat dengan sayur dan buah. Bahkan anda sudah melakukan konsultasi dengan dokter dan hasilnya pun tidak ada masalah. Hubungan seks juga berjalan rutin tepat sesuai masa subur. Namun, perlu diketahui bahwa sekitar 80% pasangan baru akan hamil setelah 6 bulan. Beberapa hanya membutuhkan waktu kurang dari periode tersebut. Untuk itu, berikut ini beberapa alasan utama untuk menjawab Mengapa saya masih belum Hamil?

Ada beberapa alasan yang ada, yaitu :

Teruskan membaca

Metode TAI (Team Assisted Individualization)

taiMetode pengajaran TAI adalah suatu metode pengajaran yang dikemukakan oleh Slavin. Metode pengajaran ini merupakan teori belajar konstruktivisme yang berdasarkan pada teori belajar kognitif. Dalam hal ini peran pendidik hanya sebagai fasilitator dan mediator dalam proses belajar mengajar. Pendidik cukup menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didiknya. Pada pengakaran TAI, pendidik memotivasi siswa untuk membantu anggota kelompoknya sehingga tercipta semangat dan sistem kompetisi dengan sedikit menonjolkan peran individu tanpa mengorbankan aspek kooperatif.

Secara umum TAI terdiri dari 8 komponen, yaitu (1) kelompok / tim, fungsi utama dari tim adalah membentuk semua siswa agar mengingat materi yang telah diberikan dan lebih memahami materi yang nantinya digunakan dalan persiapan mengerjakan lembar kerja sehingga bisa mengerjakan dengan baik; (2) tes pengelompokan, siswa-siswa diberi tes awal pada program pangajaran. Hasil dari tes awal digunakan untuk membuat kelompok berdasarkan poin yang mereka peroleh; (3) materi kurikulum, pada proses pengajaran harus disesuaikan dengan materi yang terdapat pada kurikulum yang berlaku dengan menerapkan teknik dan strategi pemecahan masalah untuk penguasaan materi; (4) kelompok belajar, berdasarkan tes pengelompokan, maka dibentuk kelompok belajar. Siswa dalam kelompoknya mendengarkan presentasi dari guru dan mengerjakan lembar kerja. Jika ada siswa yang belum paham tentang materi belajar dapat bertanya pada anggota lainnya atau ketua yang telah ditunjuk, kalau belum paham juga baru meminta penjelasan dari guru; (5) penilaian dan pengakuan tim, setelah diberikannya tes, kemudian tes tersebut dikoreksi dan dinilai berdasarkan kriteria tertentu, tim akan mendapatkan sertifikat/penghargaan atau sejenisnya jika dapat melampaui kriteria yang telah ditentukan; (6) mengajar kelompok, materi pelajaran yang belum dipahami oleh suatu kelompok dapat ditanyakan kepada guru dan guru menjelaskan materi pada kelompok tersebut; (7) lembar kerja, pada setiap sub konsep pokok bahasan lembar kerja secara individual untuk mengetahui tentang pemahaman individu. Bahan atau materi dapat berupa ringkasan materi yang dipelajari di rumah kemudian pertemuan selanjutnya dikerjakan; (8) mengajar seluruh kelas, setelah akhir dari pengajaran pokok bahasan suatu materi, guru menghentikan program pengelompokan dan menjelaskan konsep-konsep yang belum dipahami dengan strategi pemecahan masalah yang relevan. Pada akhir pengajaran diberikan kesimpulan dari materi.

Teruskan membaca

Bapak Bijak

Suatu hari seorang bapak tua hendak menumpang bus. Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Lalu pintu tertutup dan bus mulai bergerak, sehingga ia tidak bisa memungut sepatu yang terlepas tadi. Lalu si bapak tua itu dengan tenang melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela.

Seorang pemuda yang duduk dalam bus melihat kejadian itu, dan bertanya kepada si bapak tua, “Aku memperhatikan apa yang Anda lakukan Pak. Mengapa Anda melemparkan sepatu Anda yang sebelah juga ?”

Si bapak tua menjawab, “Supaya siapa pun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya.”

**

Si bapak tua dalam cerita di atas memahami filosofi dasar dalam hidup jangan mempertahankan sesuatu hanya karena kamu ingin memilikinya atau karena kamu tidak ingin orang lain memilikinya.

Teruskan membaca

NAFSU KEKUASAAN

“Negeri akhirat itu Kami berikan kepada mereka yang tidak menghendaki ketinggian dan membuat kerusakan dimuka bumi“ ( QS. Al Qashas : 83 ).

Dalam Islam, kepemimpinan dan kekuasaan adalah sebuah amanah yang harus dipertangungjawabkan baik kepada manusia maupun kepada Allah. Dalam sebuah hadis dijelaskan : “ Allah akan bertanya kepada setiap pemimpin apakah telah menjalankan tugas dan tanggungjawab kepemimpinannya atau mensia-siakan tugas tersebut “ ( Riwayat Ibnu Hibban ) . Suatu amanah dapat dijalankan dengan baik, jika sipenerima amanah mendapatkannya dengan penuh kesadaran akan tugas dan tanggungjawab, sebagaimana pesan nabi kepada Abu Dzar : “ Wahai Abu Dzar, engkau adalah pribadi yang lemah, sedangkan kekuasaan itu adalah amanah, dan kekuasaan itu akan menjadi penyesalan dan kehinaan di hari akhirat, kecuali mereka yang dapat menjalankannya dengan baik “ ( riwayat Muslim ). Abu Dzar adalah sahabat yang sangat rajin beribadah, tetapi Nabi tidak memberikan apapun jabatan kepemimpinan kepadanya, sebab seorang pemimpin bukan harus mempunyai kebaranian dalam kepeimpinan sedangkan Abu Dzar walaupun rajin beribadah, tetapi beliau lemah dalam sifat-sifat yang diperlukan bagi seorang pemimpin seperti keberanian, dan lain sebagainya. Seorang pemimpin mempunyai syarat yang lebih dari seorang pekerja, pegawai, dan orang biasa.

Teruskan membaca

Who Are the Entrepreneurs?

entrepreneur (FILEminimizer)It’s a game not everyone can play, but more people should be aware of this career alternative.

Most American businessmen have at some time in their careers thought about starting their own company. Some have envisioned their ~wn enterprise as an avenue to personal wealth through large capital gains. To them, there is a beautiful formula for financial success: (1) start a small company, preferably in a glamour industry; (2) generate rapid growth in sales and profits; (3) then sell out either to the public or to some large acquisitive conglomerate.

Others have seen their own company as an opportunity to do what they really wanted to do: to get close to a sport by developing a ski area, or to reduce a new technology to practical use. Still others have sought an escape from stultifying large-company constraints, politics, or career impasses. In their dreams, their own venture would be a means to gain the top position in a business.

Teruskan membaca

Translate »