Pesan Rasulullah S.A.W Kepada Putrinya

“Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra, sesungguhnya dia berkata: Pada suatu hari Rasulullah saw datang kepada puterinya, Fathimatuz Zahra’. Beliau dapati Fathimah sedang menumbuk gandum di atas lumpang (batu/kayu penggiling), sambil menangis. Kemudian Rasul berkata kepadanya: “Apakah yang membuatmu menangis wahai Fathimah? Allah tiada membuat matamu menangis. “Fathimah kemudian menjawab: “Wahai ayahanda, aku menangis karena batu penggiling ini dan kesibukanku dalam rumah”.

Kemudian Nabi duduk di sampingnya. Dan Fathimah berkata lagi: “Wahai ayahanda, atas keutamaan engkau, mintalah kepada Ali agar dia membelikan bujang untukku supaya dapat membantuku menumbuk gandum dan menyelesaikan urusan rumah. “Setelah Nabi mendengar ucapan itu, maka Beliau bangkit dan menghampiri batu penggiling itu. Beliau ambil gandum itu dengan tangan Beliau yang mulia, kemudian beliau letakkan ke dalam batu penggiling, seraya mengucapkan ‘Bismillahir Rahmanir Rahim’. Maka atas izin Allah, batu penggiling itu berputar dengan sendirinya. Beliau turunkan gandum itu dari batu penggiling dengan tangan beliau sendiri. Batu penggiling itu terus berputar dengan sendirinya dan membaca tasbih dengan bahasa yang berbeda-beda sehingga selesai gandum tertumbuk semuanya.

Teruskan membaca

Dongeng – Asal Mula Rumah Siput

Dahulu kala, siput tidak membawa rumahnya kemana-mana. Pertama kali siput tinggal di sarang burung yang sudah ditinggalkan induk burung di atas pohon. Malam terasa hangat dan siang terasa sejuk karena daun-daun pohon merintangi sinar matahari yang jatuh tepat ke sarang tempat siput tinggal. Tetapi ketika musim hujan datang, daun-daun itu tidak bisa lagi menghalangi air hujan yang jatuh. Siput menjadi basah dan kedinginan terkena air hujan.

Kemudian siput pindah ke dalam lubang yang ada di batang pohon, Jika hari panas, siput terlindung dengan baik, bahkan jika hujan turun, siput tidak akan basah dan kedinginan. Sepertinya aku menemukan rumah yang cocok untukku, gumam siput dalam hati.

Teruskan membaca

Dongeng – Nyamuk Pertama

Pada zaman dahulu hiduplah seorang petani sederhana bersama istrinya yang cantik. Petani itu selalu bekerja keras, tetapi istrinya hanya bersolek dan tidak mempedulikan rumah tangganya. Mereka tinggal di rumah yang sangat sederhana dan hidup dari hasil pertanian sebagaimana layaknya keluarga petani.

Sang istri yang cantik itu tidak puas dengan keadaan mereka. Dia merasa, sudah selayaknya jika suaminya berpenghasilan lebih besar supaya dia bisa merawat kecantikannya. Untuk memenuhi tuntutan istrinya, petani itu bekerja lebih keras. Namun, sekeras apa pun kerja si petani, dia tak mampu memenuhi tuntutan istrinya. Selain minta dibelikan obat-obatan yang dapat menjaga kecantikanya, istrinya juga suka minta dibelikan pakaian yang bagus-bagus –yang tentunya sangat mahal.

Teruskan membaca

Trik Mempercepat Charge Baterai Smartphone

Saat ini, smartphone sudah sangat menjamur, smartphone juga sudah menjadi pusat pekerjaan, mulai dari foto, menonton film, hingga mengetik berbagai tugas. Sayangnya, fungsi-fungsi tersebut masih sering terkendala oleh baterai yang cepat habis.

Ponsel pun seringkali harus bolak-balik dicolokkan ke charger. Proses ini tidak selalu bisa dilakukan sepanjang malam selagi tidur menunggu pagi. Kalau waktunya tidak tepat, charging bisa mengganggu kegiatan.

Misalnya ketika sedang terburu-buru karena 30 menit lagi harus berangkat keluar, tapi baterai smartphone tinggal 10 persen. Tentu Anda ingin mengisinya dengan cepat, agar saat sampai di tempat yang dijanjikan masih bisa menggunakan smartphone juga.

Berikut ada beberapa trik yang bisa digunakan untuk mempercepat charge baterai smartphone Anda, yaitu :

Teruskan membaca

Dongeng – Jorinde dan Joringel

Dahulu kala, ada sebuah kastil tua yang terletak di tengah hutan besar yang lebat, di mana di dalam kastil itu seorang wanita penyihir tua berdiam seorang diri. Pada siang hari, dia mengubah dirinya menjadi seekor kucing atau burung hantu, dan di malam hari dia berubah bentuk kembali menjadi manusia.

Dia bisa memancing hewan liar dan burung untuk datang kepadanya, lalu kemudian ditangkapkapnya untuk kemudian dimangsanya. Jika ada orang yang mendekat dalam jarak seratus langkah dari kastilnya, orang tersebut tidak bisa bergerak lagi hingga si Penyihir itulah yang melepaskannya untuk dibawa ke kastilnya. Setiap kali ada gadis yang masuk ke dalam lingkaran kastilnya, dia akan mengubahnya menjadi seekor burung dan mengurungnya dalam sangkar, lalu kurungan itu akan disimpan di dalam sebuah ruangan bersama sekitar tujuh ribu sangkar burung langka lainnya.

Teruskan membaca

Translate »